PENGUKURAN INTEGRITAS SENDI DAN RANGE OF MOTION

19 Slides409.50 KB

PENGUKURAN INTEGRITAS SENDI DAN RANGE OF MOTION

INTEGRITAS SENDI Adalah keutuhan struktur dan bentuk sendi termasuk karakteristik osteokinematika dan arthrokinematika Tujuan memeriksa komponen anatomi biomekanik sendi dan

MOBILITAS SENDI Adalah kapasitas sendi untuk bergerak secara pasif dengan memperhatikan: 1. Struktur dan bentuk permukaan sendi 2. Karakteristik jaringan di sekitar sendi Tujuan Memeriksa performance gerakan-gerakan asesori sendi yang tanpa kontrol volunteer (secara pasif mov.)

R.O.M (Range Of Motion) Adalah ruang gerak/batas gerak dari kontraksi sebuah otot dlm melakukan gerakan, apakah otot tsb memanjang penuh atau tidak dan memendek penuh atau tidak. Tdd : inner range, middle range, outer range dan full range (PROM dan AROM)

RANGE OF MOTION Serangkaian gerakan yang terjadi pada persendian dari awal sampai akhir gerakan Pengukuran dimulai pada posisi anatomi, kecuali gerakan rotasi yang terjadi pada bidang gerak transversal Sistem notasi yang digunakan : Notasi 0 - 180 (Silver, 1923, Cave dan Robert, Moore) Notasi 180 -0 Notasi 360 ISOM

Metoda Penulisan L.G.S/R.O.M Sendi: 1. Notasi a. Sistem 0 — 180 (Silver, 1923), mendapat rekomendasi AAOS: Posisi awal semua gerakan dianggap 0, kemudian bergerak sampai 180 derajat. b. Sistem 180—0 (Clark, 1920): Jarang digunakan c. Sistem 360 (West, 1945) : hampir sama dgn system 180 — 0, hanya notasinya sampai 360 (jarang digunakan). Contoh:

2. Rekording: a. SFTR (Sagital-Frontal-Transversal-Rotasional) : Gerardt & Russe b. Semua gerakan ditulis dalam 3 kelompok angka c. Ekstensi dan semua gerakan yg menjahui tubuh ditulis pertama d. Fleksi dan semua gerakan yg mendekati tubuh ditulis terakhir e. Posisi awal dituliskan di tengah f. Lateral fleksi/rotasi spine ke kiri ditulis pertama, ke kanan ditulis terakhir g. Posisi awal dituliskan di tengah h. Semua gerakan diukur dan posisi awal netral atau posisi anatomis i. Posisi awal normal ditulis dgn 0 , tetapi dlm keadaan patologis berubah j. Semua posisi yg mengunci atau tdk ada gerakan sama sekali (ankylosis) hanya ditulis dgn 2 kelompok angka. Contoh L.G.S sendi bahu: Shoulder: S 45 - 0 - 180 F 180 - 0 - 0 T 45 - 0 -135 R (F 90 ) 90 - 0 - 90

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ROM Umur Alexander dkk fleksi-extensi wrist, rotasi hip & rotasi shoulder megalami penurunan ROM dengan bertambahnya usia Roach dan Miles gerakan aktif hip dan knee mengalami penurunan 3 sampai 5 pada kelompok umur 25 – 39 tahun dan 60 – 74 tahun. Ekstensi hip menurun sampai 15% Moll & Wright peningkatan ROM thoracolumbal (fleksi, ekstensi, rotasi) terjadi pada kelompok umur15 -24 tahun dan mulai umur 25 – 34 tahun terjadi penurunan secara progresif Jenis kelamin Boone, dkk wanita pada usia 21 – 69 tahun mengalami penurunan ROM ekstensi hip fleksi hip pada pria dg umur sama Wanita usia 1 – 29 tahun mengalami penurunan ROM adduksi dan lateral rotasi hip yang lebih besar dari pada pria pada kelompok umur yang sama Beighton, dkk wanita usia 0 – 80 tahun lebih mobile dari pada pria Pasif ROM Aktif ROM

End feel Physiological Endfeel Endfeel Structure Example Soft Soft tissue approximation Knee flexion Firm Muscular Stretch Hip flexion with knee straight Capsular stretch Ligamentous Stretch Hard Bone contacting bone Extensi metacarpophalangeal Forearm supination Elbow extension

Lanjutan Pathological end feel Endfeel Example Soft (occurs sooner or later in the ROM than is usual, or in a joint that normally has a firm or hard endfeel Sft tissue edema Synovitis Firm (occurs sooner or later in the ROM that is usual, or in a joint that normally has a soft or hard endfeel Increased muscular tonus Capsular, muscular, ligamentous shortening Hard (occurs sooner or later in the ROM that is usual or in a joint that normally has a soft or firm end feel Chondromalacia, OA, loose bodies in joint, myositis ossificans, fracture Empty (no real endfeel because pain prevent reaching end of ROM Acut joint inflamation, bursitis, abses, dll

PROSEDUR PENGUKURAN Rekomendasi posisi pengukuran Posisi alternatif Stabilisasi yang dibutuhkan Struktur dan fungsi sendi End feel normal Anatomi tulang Kesesuaian instrumen

Ketrampilan yang harus dimiliki fisioterapis : Posisi dan stabilisasi dengan tepat Menggerakkan bagian tubuh dengan ROM yang tepat Menentukan akhir ROM (endfeel) Palpasi bagian tulang secara tepat Menyesuaikan instrumen pengukuran dengan tepat Membaca instrumen pengukuran Mencatat hasil dengan tepat

POSISI (POSISIONING) Menempatkan sendi pada posisi awal (0 ) Membantu stabilisasisegmen proksimal sendi Posisioning berpengaruh pada ketegangan jaringan lunak di sekitar sendi (kapsul, ligamen, otot)

Stabilisasi Mengisolasi bagian tubuh dan segmen proksimal sendi yang akan diukur mencegah terjadinya gerakan sinergispada sendi lain yang berhubungan Dapat dilakukan secara manual

Instrumen Pengukuran

Capsular pattern of ROM Limitation Disebabkan oleh kondisi patologis pada kapsul sendi (Cyriacx) Hertling & Kessler faktor penyebab limitasi gerak pada capsular pattern : Joint effusion dan synovial inflamation yang menyertai traumatic arthritis, infectious arthritis, acute rheumathoid arthritis, dan gout Capsular fibrosis

Non Capsular Pattern of ROM limitation Disebabkan oleh beberapa kondisi di dalam struktur sendi, seperti adhesi sebagian dari kapsul sendi, pemendekan ligamen, strain otot, kontraktur, dll Biasanya hanya menyebabkan limitasi gerak satu atau dua gerakan sendi

Shoulder joint Capsular pattern :lateral rotasi abd medial rotation Gerakan fleksi Posisi : supine with knee flexion stabilisasi : Normal endfeel Glenohumeral motion stab pada skapula untuk mencegah elevasi dan rotasi scapula Shoulder complex motion stab pada thorax untuk mencegah extensi spine Genohumeral motion : firm Shoulder complex motion : firm fulcrum acromial process

Back to top button