PROGRAM LINEAR METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM

80 Slides2.95 MB

PROGRAM LINEAR METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM

Metode Simpleks Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan seluruh problem program linier, baik yang melibatkan dua variabel keputusan maupun lebih dari dua variabel keputusan.

Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun 1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain. Metode penyelesaian dari metode simpleks ini melalui perhitungan ulang (iteration) dimana langkah-langkah perhitungan yang sama diulang-ulang sebelum solusi optimal diperoleh

Penyelesaian Dengan Metode Simpleks Syarat : Model program linier ( Canonical form) harus dirubah dulu kedalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku” (standard form).

Ciri-ciri dari bentuk baku model program linier Semua fungsi kendala/pembatas berupa persamaan dengan sisi kanan nonnegatif. Semua variabel keputusan non-negatif. Fungsi tujuan dapat memaksimumkan maupun meminimumkan

Bentuk standar Metode Simpleks. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z C1X1 C2X2 . . . . . CnXn Fungsi Pembatas : a11X11 a12X12 . . . . a1nXn b1 a21X21 a22X22 . . . . a2nXn b2 . . . . . am1Xm1 am2Xm2 . . . . amnXn bm Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Perlu diperhatikan : Bahwa metode simpleks hanya bisa dipakai (diaplikasikan) pada bentuk standar, sehingga kalau tidak dalam bentuk standar harus ditransformasikan dulu menjadi bentuk standar.

Untuk memudahkan melakukan transformasi ke bentuk standar, beberapa hal yang perlu diperhatikan : Fungsi Pembatas Suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru yang dinamakan slack variable . Banyaknya slack variabel bergantung pada fungsi pembatas.

Fungsi Tujuan Dengan adanya slack variable pada fungsi pembatas, maka fungsi tujuan juga harus disesuaikan dengan memasukkan unsur slack variable ini. Karena slack variable tidak mempunyai kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan, maka konstanta untuk slack variable tersebut dituliskan nol.

Bentuk standar Metode Simpleks. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z – C1X1-C2X2- . . . . . –CnXn-0S1-0S2-. . .-0Sn NK Fungsi Pembatas : a11X11 a12X12 . . . . a1nXn S1 0S2 . . . 0Sn b1 a21X21 a22X22 . . . . a2nXn 0S1 1S2 . . . 0Sn b2 . . . . . . . am1Xm1 am2Xm2 . . . . amnXn S1 0S2 . . . 1Sn bm Var. Kegiatan Slack Var Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Setelah fungsi batasan dirubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar), maka untuk menyelesaikan masalah program linier dengan metode simpleks menggunakan suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks. Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk penerapan penghitungan matematis menjadi lebih mudah 1 2 1 0 4 3 0 1

Tabel Simpleks : Var. Dasar Z X1 X2 . Xn S1 S2 . Sn NK Z 1 -C1 -C2 . -Cn 0 0 0 0 0 S1 0 a11 a12 . a1n 1 0 0 0 b1 S2 0 a21 a22 . a2n 0 1 0 0 b2 . . . . . . . . . . . Sn 0 am1 am2 . amn 0 0 0 1 bm Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Langkah-Langkah Metode Simpleks 1. Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (fungsi tujuan dan fungsi pembatas). 2. Merubah model umum PL menjadi model simpleks : a. Fungsi Pembatas : tambahkan slack variabel dan/atau surplus variabel, dan/atau variabel buatan (artifisial var).

b. Fungsi tujuan : - Rubahlah bentuk fungsi tujuan eksplisit menjadi persamaan bentuk implisit - Tambahkan/kurangi dengan slack var, surplus var dan/atau variabel buatan yg bernilai nol. 3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks. 4. Lakukan langkah-langkah penyelesaian.

Contoh 1 : Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z 8X1 6X2 (Dlm Rp1000) 2. Fungsi Pembatas : Bahan A : 4X1 2X2 60 Bahan B : 2X1 4X2 48 X1, X2 0

Model Simpleks : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– 8X1–6 X2–0S1- 0S2 0 2. Fungsi Pembatas : 4X1 2X2 S1 0S2 60 2X1 4X2 0S1 1S2 48 X1, X2, S1, S2 0

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Tabel Simpleks : Variabel Dasar Z S1 S2 X1 X2 S1 S2 NK

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 S2

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2 2 4 0 1 48

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0) Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2 2 4 0 1 48 2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci :

Kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif terbesar. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2 2 4 0 1 48

b. Menentukan baris kunci : NK fungsi pembatas - Nilai Indeks : ----------------------------------------Nilai kolom kunci f-pembatas - Baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif). Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z -8 -6 0 0 0 - S1 4 2 1 0 60 15 S2 2 4 0 1 48 24 Angka Kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK 1 ½ ¼ 0 15 Z X1 S2

Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus : Baris baru baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci Baris pertama (Z) Nilai baru [-8 -6 0 0 0] (-8) [1 1/2 1/4 0 15 ] [0 -2 2 0 120 ] [2 4 0 1 48 ] (2) [1 1/2 1/4 0 15 ] [0 3 -1/2 1 18 ] (-) Baris ke-3 (batasan 2) Nilai baru (-)

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z 0 -2 2 0 120 X1 1 ½ ¼ 0 15 S2 0 3 -½ 1 18

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 0 -2 2 0 120 - X1 1 ½ ¼ 0 15 30 S2 0 3 -½ 1 18 6

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks 0 1 - 1/6 1/3 6 - Z X1 X2

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 0 0 5/3 2/3 132 - X1 1 0 1/3 - 1/6 12 - X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses perubahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb : X1 12 dan X2 6 dengan Zmakasimum Rp 132.000.-

Contoh 2 : Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z 15X1 10X2 (Dlm Rp10.000) 2. Fungsi Pembatas : Bahan A : X1 X2 600 Bahan B : 2X1 X2 1000 X1, X2 0

Model Simpleks : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– 5X1–10 X2–0S1- 0S2 0 2. Fungsi Pembatas : X1 X2 S1 0S2 600 2X1 X2 0S1 1S2 1000 X1, X2, S1, S2 0

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Tabel Simpleks : Variabel Dasar Z S1 S2 X1 X2 S1 S2 NK

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 S2

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2

Tabel Simpleks : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2 2 1 0 1 1000

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0) Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2 2 1 0 1 1000 2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci :

Kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif terbesar. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2 2 1 0 1 1000

b. Menentukan baris kunci : NK fungsi pembatas - Nilai Indeks : ----------------------------------------Nilai kolom kunci f-pembatas - Baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif). Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z -15 -10 0 0 0 - S1 1 1 1 0 600 600 S2 2 1 0 1 1000 500 Angka Kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK 1 ½ 0 ½ 500 Z S1 X1

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK S1 0 ½ 1 -½ 100 X1 1 ½ 0 ½ 500 Z

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z 0 -2½ 0 7½ 7500 S1 0 ½ 1 -½ 100 X1 1 ½ 0 ½ 500

3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi tujuan pada Tabel simpleks masih ada yang bernilai negatif. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 0 -2½ 0 7½ 7500 - S1 0 ½ 1 -½ 100 200 X1 1 ½ 0 ½ 500 1000 Angka Kunci

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks 0 1 2 -1 200 - Z X2 X1

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks X2 0 1 2 -1 200 - X1 1 0 -1 1 400 - Z

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 1 0 5 5 8000 - X2 0 1 2 -1 200 - X1 1 0 -1 1 400 -

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb : X1 400 dan X2 200 dengan Zmakasimum Rp 8000.-

Contoh-3 : Model Program Linear Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z 3X1 2X2 Fungsi Pembatas : X1 X2 15 2X1 X2 28 X1 2X2 20 X1, X2 0

Model Simpleks Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– X1–2X1–0S1–0S2–0S3 0 Fungsi Pembatas : X 1 X2 S 1 2X1 X2 S2 X1 2X2 X1, X2 0 15 28 S3 20

Tabel Simpleks Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Tabel Simpleks Variabel Dasar Z S1 S2 S3 X1 X2 S1 S2 S3 NK

Tabel Simpleks Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 S2 S3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 1 1 1 0 0 15 S2 S3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 1 1 1 0 0 15 S2 2 1 0 1 0 28 S3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 1 1 1 0 0 15 S2 2 1 0 1 0 28 S3 1 2 0 0 1 20

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z -3 -2 0 0 0 0 - S1 1 1 1 0 0 15 15 S2 2 1 0 1 0 28 14 S3 1 2 0 0 1 20 20

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) : Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z -3 -2 0 0 0 0 - S1 1 1 1 0 0 15 15 S2 2 1 0 1 0 28 14 S3 1 2 0 0 1 20 20 Angka Kunci

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks 1 ½ 0 ½ 0 14 - Z S1 X1 S3

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 3/2 0 -½ 1 6 - Z S1

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks S1 0 ½ 1 -½ 0 1 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 3/2 0 -½ 1 6 - Z

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z 0 -½ 0 3/2 0 42 - S1 0 ½ 1 -½ 0 1 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -

(c). Iterasi-2 Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z 0 -½ 0 3/2 0 42 - S1 0 ½ 1 -½ 0 1 2 X1 1 ½ 0 ½ 0 14 28 S3 0 3/2 0 -½ 1 6 4 Angka Kunci

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks 0 1 2 -1 0 2 - Z X2 X1 S3

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - Z S3

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 0 0 -3 1 1 - Z

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z 0 0 1 1 0 43 - X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 0 0 -3 1 1 -

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian perhitungan persoalan program linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan rincian sbb : X1 13; X2 2, Zmaksimum 43

Latihan : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z 60X1 30X2 20X3 Pembatas : 8X1 6X2 X3 48 4X1 2X2 1.5X3 20 2X1 1.5X2 0.5X3 8 X2 5 X1,X2,x3 0

2. Fungsi Tujuan : Maksimum z 8 x1 9 x2 4x3 Pembatas : x1 x2 2x3 2 2x1 3x2 4x3 3 7x1 6x2 2x3 8 x1,x2,x3 0

3. Fungsi Tujuan Memaksimumkan z 8 x1 7 x2 3x3 Pembatas : x1 x2 2x3 4 2x1 3x2 4x3 7 3x1 6x2 2x3 8 x1,x2,x3 0 :

Penyimpangan Bentuk Standar Simplex Penyimpangan bentuk standar dapat terjadi karena : 1. Fungsi tujuan (Z) bukan Maximalisasi, tetapi Minimalisasi 2. Fungsi batasan bertanda ( ) atau ( ) 3. Dan syarat X1 atau X2 tidak terpenuhi, misalkan X1 - 10 (negatif)

contoh : Fungsi Tujuan : Minimalkan Z 3X1 5X2 Dengan batasan : Mesin A 2X1 8 Mesin B 3X2 15 Mesin C 6X1 5X2 30 , dimana X1 dan X2 0

Langkah Penyelesaian : Untuk fungsi tujuan agar menjadi maksimal dikalikan dengan (-1) Jika kendala bertanda “ “, tambahkan ruas kiri satu variabel tambahan berupa variabel artifisial . Jika kendala bertanda “ ”, kurangkan ruas kiri dgn variabel surplus dan tambahkan juga ruas kiri dgn variabel artifisial. Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel surplus dan artifisial ke dalam fungsi tujuan, dimana koefisien untuk var. surplus 0 dan koefisien var. artifiasial M ( M adalah konstanta yang nilainya sangat besar sekali, tapi berhingga, misalnya ribuan, puluhan ribu,dst)

Minimalkan Z 3X1 5X2 menjadi Maksimalkan (-Z) -3X1 – 5X2 Mesin A 2X1 8, akan menjadi : 2X1 X3 8 Mesin B 3X2 15 3X2 X4 15 Mesin C 6X1 5X2 30 , akan menjadi 6X1 5X2 -X5 X6 30 Sehingga fungsi tujuan menjadi : Maksimal : –Z 3X1 5 X2 MX3 MX6 0 Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap variabel dasar (slack atau artificial variabel), harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di atas harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum dipindah ke tabel simplex. Cara yang digunakan adalah dengan mengurangi bilangan M tersebut dengan bilangan M itu sendiri, yang sebelumnya dikalikan dengan setiap nilai batasan yang menyebabkan munculnya bilangan M tersebut.

Nilai fungsi tujuan terakhir adalah : 3 5 M 0 0 M 0 Kita coba hilangkan M yang pertama terlebih dahulu. X1 3 5 M 0 0 M 0 (2 0 1 0 0 0 8)M 3-2M X2 5 X3 0 X4 0 X5 0 X6 M NK -8M

Selanjutnya kita hilangkan M yang kedua. 3-2M 5 0 0 0 M -8M ( 6 5 0 0 -1 1 30 ) x M 3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M, Atau -8M 3 -5M 5 0 0 M 0 -38M Yang merupakan nilai dari fungsi tujuan yang baru selanjutnya akan dimasukkan ke tabel simplex, sehingga tabel simlex awalnya adalah sebagai berikut :

Tabel Awal simplex, untuk kasus penyimpangan : X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Z -8M 3 -5M 5 0 0 M 0 -38M X3 2 0 1 0 0 0 8 X4 0 3 0 1 0 0 15 X6 6 5 0 0 -1 1 30

Back to top button